ASAL NAMA KERINCI
Banyak sekali orang menanyakan asal kata  “KERINCI”, Mungkin setiap Desa
 mempunyai versi masing-masing. Ada Tiga versi menurut pandangan 
penduduk, yaitu :
1. Versi Pertama memandang dari sudut alam.
2. Versi kedua memandang Dari sudut ekonomi.
3. Versi ketiga memandang dari sudut bahasa.
1. Versi Pertama memandang dari sudut alam.
a. Sebahagian orang menyebut kata Kerinci itu, berdasarkan atas padangan
 terhadap kerinci dahulu kala. Ceritanya daerah kerinci dahulu kala 
adalah laut/danau. Laut atau danau ini makin lama makin menyusut. Daerah
 yang airnya menyusut, tentu saja masih cair yang makin lama makin 
kering . keadaan ini disebut “ kering cair “ kata-kata ini yang makin 
lama menjadi kata “ Kerinci “.
b. Kerinci IV di ateh menurut DR.H.H. Morison mengatakan : Alam kerinci 
disebut dengan istilah “ bentuk penghubung “ (sehakel vorm) dari 
daerah-daerah yang berada di sekelilingnya, yang di hubungkannya tidak 
secara geografis tapi juga cultural.
- Di timur terdapat kerajaan melayu jambi.
- Di barat terdapat kerajaan indra pura.
- Di utara terdapat kerajaan sungai pagu di muara labuh.
- Di selatan terdapat kerajaan Rejang IV. Patulai.
Untuk masuk ke kerinci memang sukar, Karena itu kerinci di kelilingi 
oleh gunung-gunung yang terjal, merupakan pagar alam yang kukuh.
Tetapi untuk masuk atau keluar Kerinci terdapat dua pintu yang merupakan
 kaiberpasnya : Ke indra pura melalui celeh-celah bukit SAko, Parantak, 
Sungai Kunyit sedangkan ke Jambi melalui celah-celah bukit Senatan, 
bukit Namura, Muara Imat, dan Penetai.
Keadaan yang demikian ituk nampaknyak alam kerinci yang terkunci kemudian disebut “ Kerinci “.
2. Versi Ekonomi
Katanya oleh karena padi disini melimpah ruah, untuk pemoresan menjadi 
beras, Pda mulanya di buat lesung yang alu nyadi pegang sendiri oleh 
pemros (penumbuk) padi itu.
Kemudian di buat lingkaran dari kayu semacam roda yang besar yang di 
putar oleh air, SDedangkan as nya panjang. Pada As nya dibuat sangkutan 
alu barang lima sampai sepuluh buah. Tiap putaran ini mengangkat alu ini
 satu atau dua buah alu.
Benda ini di sebut lesung air atau kincir air. Kata “Kincir” kemudian menjadi “Kerinci”.
3. Versi Bahasa
Penduduk Kerinci yang di klafikasi menurut Antropologi Phsyk bertype 
melayu tua (Deutro Malayer) dapat di katakana sederajat dengan induk 
bangsa (ras) Weddoide yang di duga masuk daerah dari daerah pantai timur
 Kerinci.
Mungkin karena terdesak oleh suku melayu muda yang datang kemudian, atau
 oleh system cara hidup mereka yang suka berpindah-pindah (Nomaden) 
mereka yang suka menelusuri sungai batang hari terus ke sungai batang 
merangin sampai ke hulu sungai.
Menurut Ir. Parlindungan dalam bukunya “TUAN KARAO” mengatakan : Suku 
bangsa melayu tua ( Deutro malayer ), dengan penuh suka dukanya rela 
berkurung (Inspelendid Isolatioa) di dataran tingga.
Dataran tinggi itu ialah hulu sungai batang Merangin. Kemudian rombongan
 suku melayu muda mendatangi hulu sungai, mereka menemui sudah ada 
penghuninya di sebut mereka orang hulu sungai.
Dalam bahasa mereka “ kerin” artinya Huli “Ci” artinya sungai. Maka itu 
mereke menyebut orang ditemui orang kerinci (Orang Hulu Sungai).
 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar