Sabtu, 20 Agustus 2016

ASAL NAMA KERINCI

ASAL NAMA KERINCI
Banyak sekali orang menanyakan asal kata “KERINCI”, Mungkin setiap Desa mempunyai versi masing-masing. Ada Tiga versi menurut pandangan penduduk, yaitu :
1. Versi Pertama memandang dari sudut alam.
2. Versi kedua memandang Dari sudut ekonomi.
3. Versi ketiga memandang dari sudut bahasa.

1. Versi Pertama memandang dari sudut alam.
a. Sebahagian orang menyebut kata Kerinci itu, berdasarkan atas padangan terhadap kerinci dahulu kala. Ceritanya daerah kerinci dahulu kala adalah laut/danau. Laut atau danau ini makin lama makin menyusut. Daerah yang airnya menyusut, tentu saja masih cair yang makin lama makin kering . keadaan ini disebut “ kering cair “ kata-kata ini yang makin lama menjadi kata “ Kerinci “.
b. Kerinci IV di ateh menurut DR.H.H. Morison mengatakan : Alam kerinci disebut dengan istilah “ bentuk penghubung “ (sehakel vorm) dari daerah-daerah yang berada di sekelilingnya, yang di hubungkannya tidak secara geografis tapi juga cultural.
- Di timur terdapat kerajaan melayu jambi.
- Di barat terdapat kerajaan indra pura.
- Di utara terdapat kerajaan sungai pagu di muara labuh.
- Di selatan terdapat kerajaan Rejang IV. Patulai.
Untuk masuk ke kerinci memang sukar, Karena itu kerinci di kelilingi oleh gunung-gunung yang terjal, merupakan pagar alam yang kukuh.
Tetapi untuk masuk atau keluar Kerinci terdapat dua pintu yang merupakan kaiberpasnya : Ke indra pura melalui celeh-celah bukit SAko, Parantak, Sungai Kunyit sedangkan ke Jambi melalui celah-celah bukit Senatan, bukit Namura, Muara Imat, dan Penetai.
Keadaan yang demikian ituk nampaknyak alam kerinci yang terkunci kemudian disebut “ Kerinci “.
2. Versi Ekonomi
Katanya oleh karena padi disini melimpah ruah, untuk pemoresan menjadi beras, Pda mulanya di buat lesung yang alu nyadi pegang sendiri oleh pemros (penumbuk) padi itu.
Kemudian di buat lingkaran dari kayu semacam roda yang besar yang di putar oleh air, SDedangkan as nya panjang. Pada As nya dibuat sangkutan alu barang lima sampai sepuluh buah. Tiap putaran ini mengangkat alu ini satu atau dua buah alu.
Benda ini di sebut lesung air atau kincir air. Kata “Kincir” kemudian menjadi “Kerinci”.
3. Versi Bahasa
Penduduk Kerinci yang di klafikasi menurut Antropologi Phsyk bertype melayu tua (Deutro Malayer) dapat di katakana sederajat dengan induk bangsa (ras) Weddoide yang di duga masuk daerah dari daerah pantai timur Kerinci.
Mungkin karena terdesak oleh suku melayu muda yang datang kemudian, atau oleh system cara hidup mereka yang suka berpindah-pindah (Nomaden) mereka yang suka menelusuri sungai batang hari terus ke sungai batang merangin sampai ke hulu sungai.
Menurut Ir. Parlindungan dalam bukunya “TUAN KARAO” mengatakan : Suku bangsa melayu tua ( Deutro malayer ), dengan penuh suka dukanya rela berkurung (Inspelendid Isolatioa) di dataran tingga.
Dataran tinggi itu ialah hulu sungai batang Merangin. Kemudian rombongan suku melayu muda mendatangi hulu sungai, mereka menemui sudah ada penghuninya di sebut mereka orang hulu sungai.
Dalam bahasa mereka “ kerin” artinya Huli “Ci” artinya sungai. Maka itu mereke menyebut orang ditemui orang kerinci (Orang Hulu Sungai).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar